Ikhwan GANTENG Lantas bagaimanakah seharusnya ikhwan selaku partner
da’wah akhwat? Setidaknya ada tujuh point yang patut kita jadikan
catatan dan tanamkan dalam kaderisasi pembinaan ADK, yaitu GANTENG
(Gesit, Atensi, No reason, Tanggap, Empati,
Nahkoda, Gentle). Beberapa
kisah tentang ikhwan yang tidak GANTENG, akan dipaparkan pula di bawah
ini.
1.
(G) Gesit dalam da’wahDa’wah selalu berubah
dan membutuhkan kegesitan
atau gerak cepat dari para aktivisnya. Ada sebuah kisah tentang poin
ini. Dua orang akhwat menyampaikan pesan kepada si fulan agar memanggil
ikhwan B dari masjid untuk rapat mendesak. Sudah bisa ditebak…, tunggu
punya tunggu…, ikhwan B tak kunjung keluar dari masjid. Para akhwat
menjadi gemas dan menyampaikan pesan lagi agar si fulan memanggil
ikhwan C saja. Mengapa? Karena ikhwan C ini memang dikenal gesit dalam
berda’wah. Benar saja, tak sampai 30 detik, ikhwan C segera keluar dari
masjid dan menemui para akhwat. Mobilitas yang tinggi.
2.
(A) Atensi pada jundiPerhatian di sini adalah perhatian ukhuwah secara
umum. Contoh kisah bahwa ikhwan kurang dalam atensi adalah ketika ada
rombongan ikhwan dan akhwat sedang melakukan perjalanan bersama dengan
berjalan kaki. Para ikhwan berjalan di depan dengan tanpa melihat
keadaan akhwat sedikitpun, hingga mereka menghilang di tikungan jalan.
Para akhwat kelimpungan.., nih ikhwan pada kemana? “Duh.., ikhwan ngga’
liat-liat ke belakang apa ya?” Ternyata para ikhwan berjalan jauh di
depan, meninggalkan para akhwat yang sudah kelelahan.
3.
(N) No reason, demi menolongKerap kali, para akhwat meminta bantuan
ikhwan karena ada hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh akhwat. Tidak
banyak beralasan dalam menolong adalah poin ketiga yang harus dimiliki
olah aktivis. Contoh kisah kurangnya sifat menolong adalah saat ada
acara buka puasa bersama anak yatim. Panitia sibuk mempersiapkannya.
Untuk divisi akhwat, membantu antar departemen dan antar sie adalah hal
yang sudah seharusnya dilakukan. Para akhwat ini kemudian meminta
tolong seorang ikhwan untuk memasang spanduk. “Afwan ya…, amanah ane di
panitia kan cuma mindahin karpet ini…,” jawab sang ikhwan sambil
berlalu begitu saja karena menganggap tugas itu bukanlah amanahnya.
4.
(T) Tanggap dengan masalahPermasalahan da’wah di lapangan semakin
kompleks, sehingga membutuhkan aktivis yang tanggap dan bisa membaca
situasi. Sebuah kisah, adanya muslimah yang akan murtad akibat
kristenisasi di sebuah kampus. Aktivis akhwat yang mengetahui hal ini,
menceritakannya pada seorang ikhwan yang ternyata adalah qiyadahnya.
Sang ikhwan ini dengan tanggap segera merespon dan menghubungi ikhwan
yang lainnya untuk melakukan tindakan pencegahan pemurtadan.
Kisah
di atas, tentu contoh ikhwan yang tanggap. Lain halnya dengan kisah
ini. Di sebuah perjalanan, para akhwat memiliki hajat untuk mengunjungi
sebuah lokasi. Mereka kemudian menyampaikannya kepada ikhwan yang
notabene adalah sang qiyadah. Sambil mengangguk-angguk, sang ikhwan
menjawab, “Mmmm….”“Lho… terus gimana? Kok cuma “mmmmm”…” tanya para
akhwat bingung.Sama sekali tidak ada reaksi dari sang ikhwan.“Aduh…
gimana sih….” Para akhwat menjadi senewen.
5. (E)
EmpatiMerasakan apa yang dirasakan oleh jundi. Kegelisahan para akhwat
ini seringkali tercermin dari wajah, dan lebih jelas lagi adalah dari
kata-kata. Maka sebaiknya para ikhwan ini mampu menangkap kegelisahan
jundi-jundinya dan segera memberikan solusi.
Sebuah kisah
tentang kurang empatinya ikhwan adalah dalam sebuah perjalanan luar
kota dengan menaiki bis. Saat telah tiba di tempat, ikhwan-akhwat yang
berjumlah lima belas orang ini segera turun dari bis. Dan bis itu
segera melaju kembali. Para akhwat sesaat saling berpandangan karena
baru menyadari bahwa mereka kekurangan satu personel akhwat, alias,
tertinggal di bis! Sontak saja para akhwat ini dengan panik, berlari
dan mengejar bis. Tetapi tidak demikian halnya dengan ikhwan, mereka
hanya berdiri di tempat dan dengan tenang berkata, “Nanti juga balik
lagi akhwatnya.”
6. (N) Nahkoda yang handalLaki-laki
adalah pemimpin bagi kaum wanita. Ia adalah nahkoda kapal. Lantas
bagaimanakah bila sang nahkoda tak bergerak? Alkisah, tentang baru
terbentuknya kepengurusan rohis. Tunggu punya tunggu…, hari berganti
hari, minggu berganti minggu, ternyata para ikhwan yang notanebe adalah
para ketua departemen, tak kunjung menghubungi akhwat. Akhirnya, karena
sudah “gatal” ingin segera gerak cepat beraksi dalam da’wah, para
akhwat berinisiatif untuk “menggedor” ikhwan, menghubungi dan
menanyakan kapan akan diadakan rapat rutin koordinasi.
7.
(G) GentleBersikap jantan atau gentle, sudah seharusnya dimiliki oleh
kaum Adam, apatah lagi aktivis. Tentu sebagai Jundullah (Tentara Allah)
keberaniannya adalah di atas rata-rata manusia pada umumnya. Namun
tidak tercermin demikian pada kisah ini. Sebuah kisah perjalanan
rihlah. Rombongan ikhwan dan akhwat ada dalam satu bis. Ikhwan di depan
dan akhwat di belakang. Beberapa akhwat sudah setengah mengantuk dalam
perjalanan. Tiba-tiba bis berhenti dan mengeluarkan asap. Para ikhwan
segera berhamburan keluar dari bis. Tinggallah para akhwat di dalam bis
yang kelimpungan. “Ada apa nih?” tanya para akhwat. Saat mereka
menyadari adanya asap, barulah akhwat ikut berhamburan keluar. “Kok
ikhwan ninggalin gitu aja…” ujar seorang akhwat dengan kecewa.
PenutupFenomena
ketidak-GANTENG-an ikhwan ini, akan dapat berpengaruh pada kinerja
da’wah ikhwan-akhwat. Ikhwan dan akhwat adalah partner da’wah yang
senantiasa harus saling berkoordinasi. Ar rijal Qawwamuna ‘alannisa.
Masing-masing ikhwan dan akhwat memang mempunyai kesibukannya sendiri,
namun ikhwan dilebihkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu sebagai
pemimpin. Sehingga wajar saja bila yang dipimpin terkadang mengandalkan
dan mengharapkan sang qawwam ini bisa jauh lebih gesit dalam berda’wah
(G), perhatian kepada jundinya (A), tidak banyak alasan dalam menolong
(N), tanggap dalam masalah (T), empati pada jundi (E), menjadi nahkoda
yang handal (N) dan mampu memberikan perlindungan (G). Kita harapkan,
semoga semakin banyak lagi ikhwan-ikhwan GANTENG yang menjadi qiyadah
sekaligus partner akhwat. Senantiasa berkoordinasi. Teman sejati,
ukhuwah di dunia dan di akhirat. Amiin.
kembali
No comments:
Post a Comment
Silakan Tuliskan Komentar Anda Tentang Blog Ini dan Juga Tentang Postingannya, Komentar dan Masukkan Anda Sangat Berarti Untuk Perkembangan Blog Ini
Beri Tahu Kami Jika Ada Link Download Yang Tidak Bekerja atau Tidak Bisa Dibuka
TERIMA KASIH...!!!