Seringkali kita mendengar kata sabar mungkin beratus ratus kali atau juga beribu ribu kali, sabar itu sebenarnya apa??
Sabar
merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan sudah
menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Asal katanya adalah "Shobaro",
yang membentuk infinitif (masdar) menjadi "shabran". Dari segi bahasa,
sabar berarti menahan dan mencegah.
Sedangkan
dari segi istilahnya, sabar adalah: Menahan diri dari sifat kegeundahan
dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan
anggota tubuh dari perbuatan
yang tidak terarah.
Banyak yang mendefinisikan sabar diantaranya menurut
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata,
“Sabar adalah meneguhkan diri dalam menjalankan ketaatan kepada Allah,
menahannya dari perbuatan maksiat kepada Allah, serta menjaganya dari
perasaan dan sikap marah dalam menghadapi takdir Allah
Amru bin
Usman mengatakan, bahwa sabar adalah keteguhan bersama Allah, menerima
ujian dari-Nya dengan lapang dan tenang. Hal senada juga dikemukakan
oleh Imam al-Khowas, bahwa sabar adalah refleksi keteguhan untuk
merealisasikan al-Qur'an dan sunnah. Sehingga sesungguhnya sabar tidak
identik dengan kepasrahan dan ketidak mampuan. Justru orang yang seperti
ini memiliki indikasi adanya ketidak sabaran untuk merubah kondisi yang
ada, ketidak sabaran untuk berusaha, ketidak sabaran untuk berjuang dan
lain sebagainya.
Yang sering menjadi pertanyaan sabar itu ada
batasnya atau tidak, mungkin kita sering mendengar orang mengatakan
bahwa sabarku ada batasnya, Hal ini sebenarnya keliru karena sabar itu
tidak ada batasnya, Allah tidak pernah menyebutkan sabar itu terbatas.
Dalam Al quran Allah tidak menyebutkan bahwa “diperkenankan kepada
kalian semua untuk melakukan sesuatu apapun jika kesabaran kalian sudah
lebih dari 80%.”
Sabar merupakan pilar kebahagiaan seorang hamba.
Dengan kesabaran itulah seorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan,
konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai
macam cobaan. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Kedudukan
sabar dalam iman laksana kepala bagi seluruh tubuh. Apabila kepala sudah
terpotong maka tidak ada lagi kehidupan di dalam tubuh.”
Jadi
kalau kita bertanya kapan batas dari sebuah kesabaran, jawabannya
adalah, ketika kita sudah tidak bisa bersabar lagi, ketika ruh sudah
meninggalkan badannya. wallahu alam bisshowab.
Sedikit catatan tentang kesabaran... semoga bermanfaat
kembali
No comments:
Post a Comment
Silakan Tuliskan Komentar Anda Tentang Blog Ini dan Juga Tentang Postingannya, Komentar dan Masukkan Anda Sangat Berarti Untuk Perkembangan Blog Ini
Beri Tahu Kami Jika Ada Link Download Yang Tidak Bekerja atau Tidak Bisa Dibuka
TERIMA KASIH...!!!