Perjalanan Menemukan Cinta Yang Halal (semoga menjadi motivasi bagi yang sedang mencari cinta yang halal)

Zaman ini mungkin sosial media bukan hal yang aneh, dari kalangan anak anak sampai dewasa sudah mengenal medsos terlebih lagi facebook. Facebook sebuah media sosial yang banyak kegunaanya, dan facebook pun menyediakan fasilitas fasilitas seperti fasilitas untuk berinteraksi dengan orang orang tidak hanya di daerah tertentu tetapi sampai ke luar negeri pun bisa terjangkau dengan syarat bisa mengakses internet.
Facebook juga bisa dijadikan alat mencurahkan isi hati, seperti yang sering kita baca di wall orang orang, yang dinamai status, tidak jarang banyak orang orang yang update status hampir tiap menit, tiap detik karena untuk mencurahkan isi hatinya, atau sekedar menulis
sesuatu untuk hiburan semata. Dengan adanya facebook kita bisa menjadikan jarak itu dekat walaupun jarak nya bermil mil dari tempat kita, tapi serasa dekat, serasa kita sedang berkomunikasi dengan orang yang jaraknya dekat.

Begitupun juga aku menjadikan facebook tempat mengenal orang orang yang baru, atau orang yang baru kenal. suatu hari ada seorang akhwat meng add aku, aku belum mengenalnya, cuma dari profilnya kelihatannya dia adalah teman fb aku. aku pun lihat profilnya, yang pertama kulihat bukan fotonya karena memang dia tidak memajangkan foto dirinya di fb. setelah ku lihat posting postingan dan status statusnya, maasyaa Allah.. postingannya tentang agama islam, tulisan  tulisannya tak ada satupun yang mengungkapkan keluhan bahkan kegalauan yang memang banyak beredar di beranda beranda skarang ini, akupun langsung mengkonfirmasinya. Aku semakin penasaran kepadanya dan aku cari tau tentang dia dari teman nya yang kebetulan dia juga teman fb aku. dari data yang ku peroleh, ternyata benar perkiraanku bahwa dia memang akhwat baik baik, Aku konfirmasi pertemanannya, aku pun semakin kagum terhadapnya. Tapi aku berusaha menepis semua itu takutnya kekaguman ku kepadanya menjadikan aku lupa akan penciptanya.

Hari demi hari telah ku lewati, aku diam diam suka mengintip profilnya hehe... aku coba mulai berkomunikasi dengannya, dia memang orangnya pemalu, tp setelah beberapa lama ternyata dia mulai terbuka, aku pun mulai bertanya kepadanya tentang dirinya dan keluarganya. karena rasa kagum itu lama kelamaan berubah menjadi perasaan yang tak tahu namanya, ataukah cinta yang kebanyakan dikatakan orang atau kah perasaan lainnya, entahlah...
Aku mulai memikirkannya, tp trus ku coba ku tepis semua itu karena ku berkeyakinan bahwa tidak halal memikirkan akhwat yang belum tentu jodoh, aku takut terjerumus kepada perangkap syetan.

Sebulan ku mengenal dia, tiba tiba timbul keinginan untuk bersilaturahim dengan keluarganya, dan aku pun meminta alamat dia, tetapi dia menolak, katanya untuk apa? aku pun menjawab " aku ingin bersilaturahim kepada keluargamu dan juga ingin lebih mengenal keluargamu". awalnya dia tidaka memberikan alamatnya, tetapi setelah aku bujuk akhirnya aku diberikan alamat rumahnya. memang niatku adalah untuk bersilaturahim kepada keluarganya tidak ada niatan lain. Setelah beberapa hari berfikir, tiba tiba timbul fikiran bahwa aku ingin mengkhitbahnya. Aku pun merasa aneh, mengapa keinginan itu timbul padahal aku belum mengetahui rupa wajahnya, belum mengetahui fisiknya. tp pemikiran itu terbantahkan dengan sebuah hadits

" tunkahul mar-atu li arba'in limaaliha, lihasaabihaa, lijamaalihaa, walidiinihaa, fadzfur bidzatiddin taribat yadaka "

wanita itu dinikahi karena 4 hal, karena hartanya, karena hartanya, karena keturunannya karena kecantikannya dan karena agamanya, maka pilihlah karena agamanya maka kamu akan beruntung.

setelah ku mengingat hadits itu aku pun bertekad akan mengkhitbahnya, karena memang agamanya bagus, dan aku tidak pernah melihat kepada kecantikannya. biarpun orang berkata apa, mungkin ada yang berkata seperti membeli kucing dalam karung, tpi aku tidak menghiraukannya.
Setelah aku izin kepadanya dan juga ku suruh dia bilang kepada keluarganya, bahwa aku akan datang kerumahnya habis idul fitri, dan dia serta keluarganya pun mengizinkannya.

Hari yang direncanakan pun telah tiba, aku berjanji akan datang ke rumahnya pada tanggal 22 Agustus 2015, yaitu hari jum'at.
rencananya aku akan bersama saudaraku berkunjung ke rumahnya, memang kebetulan dia hapal daerah itu, tempat tinggal akhwat itu, dan di daerah itu banyak temannya yang bekerja disana.
malam sebelum hari jum'at atau malam jum'at, aku mendapatkan kabar bahwa saudaraku sakit bahkan muntah muntah, akupun jadi khawatir kalau kalau dia tidak bisa mengantarku besok. aku pun menghubungi teman, siapa tau ada yang bisa mengantarku besok, karena takut saudaraku itu tidak kuat untuk beperrgian jauh. Memang aku tidak tau tempatnya dan aku pun belum pernah bepergian jauh jauh, apalagi sendiri. Teman ku tidak ada yang bisa mengantarku, aku pun mulai cemas, dan terlintas dalam fikiranku, mungkin ini ujian nya jika kita mempunyai niat baik, psti selalu ada halangannya, ku coba trus berdoa, karena jika aku tidak jadi datang pasti dia dan keluarganya sangat kecewa. Aku pun memutuskan akan tetap pergi, walaupun aku tidak tau jalannya, aku bertekad akan menemui orang tuanya, urusan nyasar gimana nanti.

Pagi hari sekitar jam 3 aku dapat sms, bahwa saudaraku sudah sembuh dan bisa mendampingiku, dan aku pun bersyukur seraya mengucap alhamdulillah. ternyata Allah tidak akan membiarkan hambaNya dalam kesulitan.
Pagi pagi kami berangkat, alhamdulillah jalanan tidak macet sehingga kami bisa sampai ke kotanya tepat pukul 10.00 dan kami pun beristirahat sejenak di tempat kerja teman teman nya, sambil menunggu adzan, karena kebetulan akan melaksanakan shalat jum'at.
Setelah shalat jumat, kami berpamitan kepada teman teman saudaraku, dan melanjutkan perjalanan, perjalanan menemui bunga yang harum saking harumnya, sehingga sampai tercium ke kota cianjur, hehe...
Selama 1 jam kami mencari alamat, tp belum ketemu juga dan sempat nyasar juga, akhirnya tepat jam 14.00 kami pun smpai di rumahnya karena petunjuk dari orang orang setempat. dan maasyaa Allah begitu indah pemandangannya tempat itu, sejuk sekali, seperti hawa pegunungan. Sesampai disana kami memasuki rumah orang tuanya setelah kami dipersilahkan, dan benar benar keluarganya telah menunggu kami. Maka sangat akan kecewa jika kami tidak jadi datang pada hari itu.
Kami pun mulai berbincang bincang dengan ayahnya, setelah beliau bertanya tentang diri kami, dengan sedikit gugup dan mungkin agak gemetar aku mulai berbicara pada hal yang serius, yang seperti tujuan semula, bahwa aku berniat untuk mengkhitbah anaknya. sementara pada saat itu akhwat itu belum juga menampakkan dirinya. aku berkata bahwa aku telah mengenal anaknya walaupun cuma di dunia maya, dan berniat untuk mengkhitbahnya, beliau bertanya, "apakah benar, sedangkan keadaan kami seperti begini adanya" aku pun menjawab " ya, saya ingin menghitbah anak bapa " kemudian ayahnya memanggil dia, dan dia pun keluar, dan maasya Allah sekarang nampak dihadapanku, akhwat yang berjilbab syar'i, lebar dan berkulit putih. aku sempat melihat wajahnya, den seketika ku tundukkan pandanganku.
kami pun kembali berbincang bincang santai, mengenai pengajuan yang aku ajukan, ayahnya tidak mengiyakan atau juga tidak menolak, dan beliau berkata, jika memang jodoh tidak akan kemana, maka pikirkanlah dengan matang, karena kehidupan berumah tangga itu bukan untuk sebentar, rumah tangga itu untuk selamanya bahkan untuk seumur hidup. Beliau sempat menanyakan kepada akhwat itu, tpi akhwat itu tidak berkata apa apa cuma diam, mungkin ini yang dinamakan " assukutu tadullu 'alaa na'am ) " Diam nya menunjukkan kepada iya "
beliau berkata kepda ku " sing asak asak ngejo kade tutung tambagana, sing asak asak nenjo bisi kaduhung akhirna" (bahasa sunda)
yang artinya bahwa harus memikirkan sesuatu dengan matang agar tidak menyesal akhirnya.
dengan perkataan itu, aku beranggapan bahwa ada kesempatan untuk mengkhitbah anaknya.

Sekitar jam 15.00 aku dan saudaraku pun berpamitan, karena memang waktu yang kubutuhkan cukup lama untuk sampai rumah sehingga aku memutuskan untuk pulang, alhamdulillah keluarga itu mempunya budi pekerti yang sangat baik, maka tidak heran jika anaknya berkelakuan baik :)

Seminggu semenjak kunjungan itu, belum juga ada keputusan dari orang tuanya, aku terus menunggu keputusan itu, hari demi hari trus menunggu kabar baik darinya. aku juga terus shalat  istikhoroh agar Allah memberikan pilihan yang terbaik untukku.
Akhirnya Allah membrikan pilihan dan menguatkan hatiku, bahwa jodohku memang akhwat itu, semakin besar tekad ku tuk menikahinya. sebelum minggu kedua setelah kunjungan kira kira tanggal 12 September, aku dapat kabar dari dia bahwa keluarganya menyetujui aku untuk mengkhitbah dia. Terucap syukurku, alhamdulillah..... doaku terijabah. Aku memberitahu keluargaku bahwa keluarganya telah merestui ku, maka keluarga pun mempersiapkan segalanya untuk pelaksanaan khitbah nanti.

Hari itu tepat hari minggu tanggal 14 September 2014, aku dan keluarga siap siap pergi ke rumah dia untuk melaksanakan khitbah, setelah semuanya sudah siap, lagi lagi da ujian, bahwa mobil yang kami charter katanya tidak ada ditempat sedang digunakan ma orang lain, dan orang nya masih di perjalanan. Terpaksa aku dan ayahku nyari mobil rental, dari rental satu sampai rental rental yang lain, tak menemukan mobil yang bisa di rental, katanya sudah di charter sama orang. Aku pun mulai bingung kemana lagi harus mencari mobil, karena memang pagi pagi mobil umum yang ke tempat tujuan jarang ada. Akhirnya aku berfikir pakai mobil inventaris kampus saja, siapa tau bisa di pinjam. Setelah menghubungi pihak kampus alhamdulillah pihak kampus meminjamkan, aku pun segera berangkat tuk mengambil mobil di kampus, sekali lagi alhamdulillah keluarga tidak jadi naik angkutan umum, klo naik angkutan umum pasti banyak ngetem nya, sedangkan kami mengejar waktu agar tiba pas waktunya.

Sekitar jam 10.00 kami tiba di tempat tujuan, kami disambut dengan ramah, dan senyuman yang mengembang. Acara khitbah di mulai pukul 10.30, karena waktu itu kami butuh istirahat sejenak, sebelum membahas kepada acara inti. akhwat yang aku tunggu pun keluar dari tempat persembunyian, hehe...
acara khitbah berjalan lancar, dan sekarang aku telah resmi mengkhitbah dia, kemudian setelah berdiskusi agak lama kedua keluarga menentukan hari pernikahan, setelah mencapai sepakat dari kedua keluarga, acara pernikahan itu bakal dilaksanakan sebulan setelah khitbah tepatnya tanggal 19 oktober 2014. Alhamdulillah kedua keluarga mengerti tentang syari'at bahwa tidak boleh menunda nunda pernikahan terlalu lama. Dan aku pun bersyukur target pernikahan ku tercapai, karena aku menargetkan menikah paling lambat akhir 2014, ternyata Allah mengizinkan, memang benar niat baik akan selalu mendapatkan restu dari Allah ta'ala.
Kami pun menikah tanggal 19 oktober 2014, pernikahan yang insya Allah sakinah mawaddah warohmah, dan pernikahan yang membahagiakan lahir batin kami. memang benar nikah tanpa pacran itu, maasyaa Allah indah banget, dan aku pun merasa seperti sedang bermimpi tetap ini bukan mimpi ini nyata. Hari hari yang dipenuhi suka cita, yang kata orang disebut bulan madu, tpi kami tidak mau hanya sebulan madunya tapi seumur hidup madu. :). pacaran setelah pernikahan itu lebih indah, halal, lebih bernilai ibadah dan insya Allah mendapat ridho Allah.

Menginjak usia 5 bulan pernikahan, kami mendapatkan kabar gembira bahwa istri telah mengandung 7 minggu, mengandung buah cinta kami, begitu senangnya karena yang ditunggu datang juga, semua yang udah nikah pasti menunggu nunggu kado terindah itu. Beberapa hari setelah dinyatakan hamil oleh bidan, istri mengalami flek flek dan pendarahan ringan, kami pun segera menemui dokter, dan hal yang menyedihkan terjadi, kabar itu seakan menghujam kepalaku, dokter menyebutkan bahwa janin nya sudah tidak ada alias keguguran. kami pun sedih, tapi mau gimana lagi itu sudah takdir Allah, karena anak itu hak Allah jadi kami ikhlas dengan semua ini.
Setelah kejadian itu kami mulai lebih berhati hati, bahkan aku menyuruh istri ku untuk tidak melakukan pekerjaan yang berat berat dulu, dan menyarankan untuk mengkonsumsi makanan makanan yang sehat, untuk segera memulihkan rahim setelah keguguran, karena setelah keguguran tidak melakukan kuret.
Kami pun berharap jika nanti dikasih kesempatan lagi, dikasih amanah lagi, semuanya akan normal. Dua bulan setelah keguguran itu aku melihat gejala gejala istri mengandung lagi, ditambah terlambat datang bulan, tp kami berfikiran mungkin ini cuma gejala mau dtang  bulan karena memang gejala mau datang bulan persis seperti gejala orang yang hamil. dan siklus menstruasi istriku memang tidak teratur, jadi sulit ditebak.
Seminggu setelah telat, akhirnya si M itu pun datang, hari pertama seperti biasa, tp hari kedua istriku melihat ada gumpalan daging yang keluar, aku pun segera memeriksakan ke dokter, takutnya terjadi sesuatu. Hal yang menyedihkan pun terjadi, dokter mengatakan itu adalah gumpalan sisa janin, aku pun kaget, lalu aku menanyakan kedokter itu mungkin itu sisa keguguran yang dulu, dokter mengatakan itu janin baru, ternyata memang benar istriku sedang hamil kemarin itu, dan sekarang mengalami keguguran lgi. kami pun merasa sedih, dan merasa bersalah tidak menjaga amanah Nya dengan baik, kami ga nyangka, dan tidak tau bahwa istri sedang hamil karena pas di tes hasilnya negatif. Tapi itu memang sudah ketentuan Allah, bahwa memang benar anak itu hak Allah, kami cuma bisa ikhlas. Untuk kedepan nya mudah mudahan tidak terjadi lagi, dan kami mohon doanya kepada teman teman agar hal itu tidak terulang lagi, sehingga bisa melahirkan anak yang normal dan mudah mudahan menjadi anak yang sholeh/sholehah.... aamiin...


Dari cerita diatas, mungkin bisa diambil pelajaran, bahwa jangan terlalu galau, risau tentang jodoh, karena Allah telah menentukan jodoh kita. Jodoh kita akan datang saat yang tepat, sebaiknya jangan ditempuh dengan hal yang dilarang oleh Allah, menyalahi syari'at misalnya pacaran. pacaran sebelum nikah itu dosa sedangkang pacaran setelah nikah berpahala :)
seperti kisah diatas, pertemuan pertama " ta'aruf " pertemuan kedua "khitbah" dan pertemuan ketiga "nikah", jadi tak ada kata pacaran pra nikah, ini yang disyari'atkan agama.lebih baik kita mempersiapkan diri kita, memperbaiki diri kita, karena jika kita ingin mempunyai pasangan yang baik maka kita pun harus baik, ingat firman Allah " Laki laki yang baik untk wanita yang baiki pula..."
Dan kehidupan ini adalah ujian , ujian untuk meningkatkan derjat kita, tidak ada orang yang mengaku beriman tanpa ujian, semuanya pasti di uji, firman Allah dalam surat Al ankabut ayat 2-3

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?”. “Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”


kembali