اَلسَّلَامُ عَلَيْكُم بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
LCD Text Generator at TextSpace.net
LCD Text Generator at TextSpace.net
small rss seocips Murottal Qur'an
Sambil dengerin ngaji yuukk, baca postingannya, klik tombol play nya !!!

Thursday, March 24, 2016

Abdullah bin Ummi Maktum

“Manusia Buta yang Allah Turunkan 16 Ayat yang Berkenaan
tentang Dirinya. Ayat-Ayat Tersebut Senantiasa Dibaca dan Diulang-
Ulang Terus” (Para Ahli Tafsir)


Siapakah orang yang telah membuat Nabi mendapatkan kecaman dari
langit dan telah membuat Beliau gelisah?!
Siapakah orang yang telah membuat Jibril al Amin turun dari langit
untuk menyampaikan kepada hati Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam tentang sebuah wahyu yang
berkenan dengan dirinya?!
Dialah Abdullah bin Ummi Maktum yang menjadi muadzin (orang
yang mengumandangkan adzan) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

Abdullah bin Ummi Maktum adalah penduduk asli Mekkah
berkebangsaan Quraisy yang masih  memiliki hubungan kerabat dengan
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Dia adalah sepupu Ummul Mukminini Khadijah binti
Khuwailid ra. Ayahnya bernama Qais bin Zaidah. Ibunya bernama ‘Atikah
binti Abdullah. Ia dipanggil dengan sebutan Ummu Maktum sebab saat
ibunya melahirkan ia sebagai anak yang buta, ibunya melahirkannya
dengan sembunyi-bunyi agar tidak diketahui orang.

Abdullah bin Ummi Maktum menyaksikan terbitnya sebuah cahaya di
Mekkah. Maka Allah Subhanu wata'ala melapangkan dadanya untuk menerima iman.
Dia termasuk orang pertama yang masuk Islam.
Ibnu Ummi Maktum menjalani segala ujian yang dirasakan dan
diderita oleh kaum muslimin di Mekkah dengan segala pengorbanan,
keteguhan dan kesabaran.
Ia merasakan siksaan bangsa Quraisy sebagaimana yang dialami oleh
sahabatnya yang lain. Ia merasakan kebengisan dan kekejaman yang
mereka lakukan. Meski demikian ia tidak pernah beringsut dan tidak
pernah patah semangat. Imannya tidak akan goyah. 
Imannya mampu sedemikian karena ia berpegang teguh dengan ajaran
agama Allah, senantiasa berpegang dengan Kitabullah, mempelajari dengan
baik syariat Allah dan selalu datang dan bergaul dengan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

Ia begitu seringnya mendampingi Rasulullah dan begitu hapal akan Al
Qur’an hingga ia tidak pernah melewatkan satu kesempatan pun untuk
bersamanya, dan apabila ada kesempatan untuk melakukan itu, maka pasti
dia menjadi yang pertama melakukannya.
Bahkan keinginannya untuk melakukan hal ini membuat ia
berkeinginan untuk mendapatkan jatah bagiannya dan jatah orang lain
untuk dirinya agar ia bisa mendampingi Rasul dan mempelajari Al Qur’an
sebanyak-banyaknya.
Pada masa-masa itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam seringkali melakukan pertemuan
dengan para pemuka Quraisy karena berharap mereka berkenan untuk
masuk Islam. Suatu hari Beliau berjumpa dengan Utbah bin Rabiah dan
saudaranya yang bernama Syaibah bin Rabiah. Turut bersama keduanya
adalah ‘Amr bin Hisyam yang dikenal dengan Abu Jahl, Umayyah bin
Khalaf dan Walid bin Al Mughirah  orang tua Khalid bin Walid. Rasul
melakukan pembicaraan kepada mereka, mengajak mereka serta
memperkenalkan Islam kepadanya. Rasul amat berharap agar mereka mau
menerima penawaran Rasul, atau menghentikan penyiksaan yang mereka
lakukan terhadap para sahabat Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam.

Saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam sedang mengadakan pembicaraan dengan mereka,
tiba-tiba datanglah Abdullah bin Ummi Maktum yang meminta Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam
untuk membacakan ayat-ayat Kitabullah kepadanya. Ia berkata: “Ya
Rasulullah, ajarkan kepadaku apa yang telah Allah ajarkan kepadamu!”
Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam lalu berpaling darinya, dan membuang wajahnya dari Ibnu
Ummi Maktum. Ia lalu melanjutkan pembicaraan dengan para pembesar
Quraisy tadi. Rasul masih berharap agar mereka mau menerima Islam,
sehingga dengan masuknya mereka ke dalam agama Islam maka agama ini
akan semakin kokoh, dan dapat mendukung dakwah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
Begitu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam selesai mengadakan pembicaraan dengan
mereka, Beliau hendak kembali ke rumah. Tiba-tiba Allah Subhanu wata'ala membuat
mata Beliau menjadi kabur sehingga Beliau merasa pusing. Lalu turunlah
beberapa ayat kepada Beliau: 

“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah
datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin
membersihkan dirinya (dari dosa). atau dia (ingin) mendapatkan
pengajaran lalu pengajaran itu memberi manfa'at kepadanya?
Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu
melayaninya. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak
membersihkan diri (beriman).  Dan adapun orang yang datang
kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
sedang ia takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya. Sekali-
kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu
adalah suatu peringatan, maka barangsiapa yang menghendaki,
tentulah ia memperhatikannya, di dalam kitab-kitab yang
dimuliakan, yang ditinggikan lagi disucikan, di tangan para penulis
(malaikat), yang mulia lagi berbakti.” (QS. Abasa [80] : 1-16)
16 ayat yang dibawa turun oleh Jibril ke hati Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam tentang
Abdullah bin Ummi Maktum. Ke 16 ayat tersebut senantiasa dibaca sejak di
turunkan hingga hari ini. Dan akan terus dibaca manusia sehingga Allah
mengakhiri riwayat bumi ini.
Sejak saat itu Rasulullah senantiasa memulyakan Abdullah bin Ummi
Maktum ketika ia datang dan singgah di majlis Rasulullah. Beliau juga
senantiasa menanyakan kondisi Abdullah dan memenuhi segala
kebutuhannya. 
Hal ini tidak mengherankan, sebab karena Abdullah bin Ummi Maktum
lah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mendapat kecaman keras dari langit!
Begitu Quraisy semakin menggencarkan usaha mereka dalam
menganiaya Rasul dan para pengikutnya, maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam
mengizinkan kaum muslimin untuk berhijrah. Abdullah bin Ummi
Maktum lah yang menjadi orang yang paling cepat meninggalkan tanah
airnya dan berlari menyelamatkan agama.
Dia dan Mus’ab bin Umair adalah  orang pertama dari para sahabat
Rasulullah Saw yang tiba di Madinah.
Begitu Abdullah bin Ummi Maktum di di Yatsrib, ia dan sahabatnya
selalu membacakan dan mengulang-ulang Al Qur’an kepada semua 

penduduk Madinah. Mereka berdua mengajarkan kepada penduduk
Madinah ilmu tentang agama Allah.
Saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah, ia menjadikan Abdullah bin
Ummi Maktum dan Bilal bin Rabah sebagai dua orang muadzin yang
menyerukan kalimat setiap hari sebanyak lima kali. Keduanya
diperintahkan untuk menyeru manusia mengerjakan amal terbaik dan
meraih kemberuntungan.
Maka terkadang Bilal yang melakukan Adzan dan Ibnu Ummi Maktum
yang membacakan Iqamat. Terkadang juga Ibnu Ummi Maktum yang
Adzan, dan Bilal yang beriqamat.
Bilal dan Ibnu Ummu Maktum juga memiliki tugas lain saat bulan
Ramadhan. Kaum muslimin Madinah akan melakukan sahur apabila salah
seorang dari mereka melakukan adzan, dan mereka akan berimsak saat
satunya lagi mengumandangkan adzan kedua.
Bilal mengumandangkan adzan pada malam hari untuk
membangunkan manusia. Sedangkan Ibnu Ummi Maktum bertugas untuk
memperhatikan datangnya fajar, dan ia tidak pernah keliru melakukannya.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam begitu memulyakan Ibnu Ummi Maktum sehingga
pernah Beliau mengangkat Ibnu Ummi Maktum sebagai penggantinya
untuk menjaga Madinah lebih dari 10 kali, salah satunya adalah saat
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berangkat untuk menaklukkan kota Mekkah.

Setelah usai perang Badr, Allah menurunkan beberapa ayat Al Qur’an
yang memuji para mujahidin, dan memulyakan orang yang berjihad
daripada orang yang tidak berangkat agar memberikan stimulasi kepada
para mujahid tadi, dan mengecam orang yang tidak berangkat. Hal itu
membuat Ibnu Ummi Maktum menjadi kecil hati karena tidak bisa
mendapatkan kemulyaan ini. Ia pun berkata: “Ya Rasulullah, bila aku
mampu berjihad, maka pasti aku akan melakukannya.” Kemudian Abdullah
bin Ummi Maktum berdo’a kepada Allah dengan hati yang khusyuk agar Ia
berkenan menurunkan ayat tentang orang sepertinya yang kekurangan
dirinya menghalangi mereka untuk melakukan jihad. Ia berdo’a dengan
begitu khusyuknya: “Ya Allah, turunkanlah ayat atas ketidakmampuanku…
Ya Allah, turunkanlah ayat atas ketidakmampuanku!”
Maka Allah dengan begitu cepatnya langsung menjawab do’a Abdullah
bin Ummi Maktum.”

Zaid bin Tsabit, penulis wahyu bagi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengisahkan: “Saat
itu aku sedang bersama Rasulullah  Shallallahu 'alaihi wasallam dan Beliau tiba-tiba hilang
kesadaran. Maka paha Beliau di taruh di atas pahaku. Aku belum pernah
merasakan ada paha yang seberat paha Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Kemudian Beliau
tersadarkan sebentar lalu bersabda:  “Tuliskan, Ya Zaid!” Maka aku pun
menuliskan: “Tidak sama orang mukmin yang duduk (tidak berangkat)
dengan orang yang berjuang di jalan Allah.”
Lalu Ibnu Ummi Maktum berdiri seraya berkata: “Bagaimana dengan
orang yang tidak mampu berjihad?” Belum juga ia usai meneruskan
ucapannya, maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam hilang kesadaran lagi. Lalu pahanya
diletakkan di pahaku. Maka aku merasakan berat yang sama pada saat
ketika pertama kali. Kemudian ia tersadarkan diri, lalu bersabda: “Bacakan
apa yang telah kau tulis, ya Zaid!” Akupun membacakan: “Tidak sama
orang mukmin yang duduk…” lalu Beliau bersabda: “Tuliskan ‘Selain
orang yang memiliki uzur”
Maka turunlah pengecualian sebagaimana yang diharapkan oleh
Abdullah bin Ummi Maktum.
Meski Allah Subhanu wata'ala telah memberikan maaf kepada Abdullah bin Ummi
Maktum dan kepada orang-orang yang sepertinya dalam berjihad, namun
ia tidak rela membiarkan dirinya berdiam diri dengan orang-orang yang
tidak berangkat. Ia malah bertekad untuk berjihad di jalan Allah Subhanu wata'ala.
Hal itu dikarenakan jiwa yang besar tidak akan pernah puas kecuali
apabila melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar.
Sejak saat itu ia bertekad tidak akan pernah ketinggalan perang. Ia telah
menentukan tugasnya sendiri di medan peperangan. Ia berseru:
“Tempatkan aku diantara dua barisan dan berikan kepadaku panji agar aku
yang membawanya dan menjaganya untuk kalian! Sebab aku buta dan
tidak mampu berlari.”

Pada tahun 14 H, Umar bertekad untuk menyerang Persia dengan
sebuah peperangan yang dapat mengalahkan mereka, meruntuhkan
kerajaan Persia dan membuka jala bagi tentara muslimin. Ia menuliskan
sebuah surat kepada para pembantunya yang berbunyi: 
“Jika ada orang yang memiliki senjata, kuda, pertolongan atau
pendapat maka pilihlah mereka dan bawalah mereka menghadapku!
Segera!”
Maka kaum muslimin memenuhi panggilan Umar al Faruq, dan mereka
berdatang ke Madinah sehingga memenuhi semua penjurunya. Salah
seorang dari mereka adalah seorang buta yang bernama Abdullah bin
Ummi Maktum. 

Umar ra menunjuk pemimpin pasukan besar ini adalah Sa’d bin Abi
Waqash. Sebelum berangkat Umar memberikan wasiatnya kepada pasukan
muslimin, kemudian melepas mereka.
Begitu pasukan ini tiba di Al Qadisiyah, Abdullah bin Ummi Maktum
mengenakan baju besinya juga perlengkapan perang lainnya. Ia rela
membawakan panji kaum muslimin dan berjanji untuk menjaganya hingga
mati.

Kedua pasukan bertemu dan berperang selama 3 hari dengan begitu
hebatnya. Keduanya saling menyerang  dengan sangat dahsyat sehingga
belum pernah ada sejarah penaklukan yang dialami kaum muslimin
sehebat ini. Sehingga pada hari ketiga kaum muslimin mendapatkan
kemenangan telak. Maka jatuhlah sebuah bangsa yang begitu besar saat itu,
dan dikibarkanlah panji tauhid di negeri berhala. Dan sebagai harga
pembelian kemenangan ini, gugurlah ratusan syahid dan salah satu dari
para syuhada itu adalah Abdullah bin Ummi Maktum. Ia ditemukan telah
tewas dengan berlumuran dara dan ia masih menggenggam panji pasukan
muslimin.




Catatan:  Ada perbedaan tentang nama Abdullah bin Ummi Maktum.
Penduduk Madinah memanggilnya dengan Abdullah. Sedangkan penduduk
Iraq memanggilnya dengan Umar. Sedangkan nama ayahnya adalah Qais
bin Zaidah, dan tidak ada perbedaan pendapat tentang nama ayahnya.


Sumber  : Kisah Heroik 65 Orang Sahabat Rosulullah

No comments:

Post a Comment

Silakan Tuliskan Komentar Anda Tentang Blog Ini dan Juga Tentang Postingannya, Komentar dan Masukkan Anda Sangat Berarti Untuk Perkembangan Blog Ini

Beri Tahu Kami Jika Ada Link Download Yang Tidak Bekerja atau Tidak Bisa Dibuka
TERIMA KASIH...!!!