اَلسَّلَامُ عَلَيْكُم بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
LCD Text Generator at TextSpace.net
LCD Text Generator at TextSpace.net
small rss seocips Murottal Qur'an
Sambil dengerin ngaji yuukk, baca postingannya, klik tombol play nya !!!

Saturday, March 19, 2016

Al Thufail Bin ‘Amr Al Dausy

“Allahumma Ij’alhu Ayatan Tu’inuhu Ala Ma Yanwi Minal Khair (Ya
Allah Berikanlah Untuknya Satu Tanda Kekuasaan yang Dapat
Membantunya Mengerjakan Kebaikan yang Telah Ia Niatkan.”
(Salah
Satu Do’a Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam Untuknya)

Al Thufail bin ‘Amr Al Dausy adalah pemimpin kabilah ‘Daus’ pada
masa jahiliah. Dia adalah salah satu sosok pemuka Arab yang berpengaruh,
dan salah seorang tokoh yang terhormat…
Tungku tidak pernah diturunkan dari perapian baginya, dan tidak ada
pintu yang tertutup baginya… 
Ia gemar memberi makan orang yang lapar, memberi rasa aman bagi
orang yang ketakutan dan melindungi orang yang memohon perlindungan.
Ditambah lagi dia adalah sosok yang beradab, cerdas dan pintar. Ia
adalah seorang penyair yang memiliki perasaan yang peka dan lembut. Dia
amat mengerti dengan manis dan pahitnya pembicaraan… sehingga
kalimat yang diucapkannya mengandung bobot magis bagi yang
mendengarnya.

Al Thufail meninggalkan rumah tinggalnya di Tihamah3 menuju
Mekkah. Kala itu pergumulan masih terus berlangsung anyara Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam Untuknya dengan para kafir Quraisy. Masing-masing pihak membutuhkan
pendukung dan sahabat…
Rasul Saw berdo’a kepada Tuhannya dan yang menjadi senjata Beliau
adalah keimanan dan kebenaran. Sedang kafir Quraisy menentang dakwah
Rasul dengan segala jenis senjata, dan mereka berusaha menghalangi
manusia dari Beliau dengan cara apapun.
Al Thufail mendapati dirinya telah berada dalam peperangan itu tanpa
persiapan apapun dan ia turut serta di dalamnya tanpa sengaja…
Ia tidak datang ke Mekkah dengan tujuan ini, dan tidak ada dalam
benaknya urusan Muhammad dan Quraisy.
                                                      

Dari sini maka dimulailah sebuah hikayat yang tak pernah terlupa bagi
Al Thufail bin ‘Amr Al Dausy; Mari kita simak kisah ini, karena ia adalah
sebuah kisah yang aneh.
Al Thufail mengisahkan: “Aku tiba di Mekkah. Begitu para pemimpin
Quraisy melihatku, mereka mendatangiku dan mereka menyambutku
dengan begitu mulia. Dan mereka memposisikan diriku dengan begitu
terhormat.
Lalu para pemimpin dan pembesar mereka berkata kepadaku: “Ya
Thufail. Engkau telah datang ke negeri kami. Ada seorang disini yang
mengaku bahwa ia adalah seorang Nabi yang telah merusak urusan dan
mencerai-berai persatuan serta jama’ah kami. Kamikhawatir ia dapat
mengganggumu dan mengganggu  kepemimpinanmu pada kaummu
sebagaimana yang telah terjadi pada diri kami. Maka janganlah engkau
berbicara dengannya, dan janganlah kau dengar apapun dari
pembicaraannya; sebab ia memiliki ucapan seperti seorang penyihir: yang
dapat memisahkan seorang anak dari ayahnya, dan seorang saudara dari
saudaranya, dan seorang istri dari suaminya.”
Al Thufail berkata: “Demi Allah, mereka terus saja menceritakan
kepadaku tentang keanehan kisah Muhammad. Mereka membuat diriku
dan kaumku menjadi takut dengan keajaiban perilaku Muhammad.
Sehingga akupun bertekad untuk tidak mendekat kepadanya, dan untuk
tidak berbicara atau mendengar apapun darinya.
Saat aku datang ke Masjid untuk berthawaf di Ka’bah, dan mengambil
berkah dengan para berhala yang ada di sana sebagaimana kami
melakukan haji kepadanya untuk mengagungkan berhala-berhala tadi,
akupun menutup telingaku dengan kapas karena khawatir telingaku
mendengar sesuatu dari perkataan Muhammad.
Akan tetapi bagitu aku masuk ke dalam Masjid aku mendapati ia
sedang berdiri melakukan shalat dekat Ka’bah bukan seperti shalat yang
biasa kami lakukan. Ia melakukan ibadah bukan seperti ibadah yang biasa
kami kerjakan. Aku senang melihat pemandangan ini. Aku menjadi
tercengang dengan ibadah yang dilakukannya. Aku mulai mendekat
kepadanya. Sedikit demi sedikit tanpa disengaja sehingga aku begitu dekat
dengannya…
Kehendak Allah berbicara lain sehingga ada beberapa ucapannya yang
hinggap di telingaku. Aku mendengar pembicaraan yang baik. Dan aku
berkata dalam diri sendiri: “Celaka kamu wahai Thufail… engkau adalah
seorang yang cerdas dan seorang penyair. Dan engkau dapat membedakan
antara yang baik dan yang buruk. Lalu apa yang menghalangimu untuk
mendengar apa yang diucapkan orang ini… Jika yang dibawa olehnya
adalah kebaikan maka akan aku terima, jika itu adalah keburukan maka
akan aku tinggalkan.” 

Al Thufail masih mengisahkan: “Kemudian aku masih terdiam sehingga
Rasulullah Saw kembali ke rumahnya. Aku mengikuti Beliau dan begitu ia
masuk ke dalam rumahnya, akupun turut masuk. Aku berkata: “Ya
Muhammad, kaummu telah menceritakanmu kepadaku bahwa kamu
begini dan begitu. Demi Allah, mereka terus-menerus membuatku khawatir
dari mu sehingga aku menutup kedua telingaku dengan kapas agar aku
tidak mendengarkan ucapanmu. Kemudian kehendak Allah berkata lain,
sehingga aku mendengar sebagian dari ucapanmu, dan aku mengaggap hal
itu adalah baik… maka ceritakanlah urusanmu padaku…!
Beliau menceritakan urusannya kepadaku. Beliau juga membacakan
untukku surat Al Ikhlas dan Al Falaq. Demi Allah, aku tidak pernah
mendengar sebuah ucapan yang lebih baik daripada ucapan Beliau. Dan
aku tidak pernah melihat urusan yang lebih lurus daripada urusannya.
Pada saat itu, aku bentangkan tanganku kepadanya, dan aku bersaksi
bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan
Allah. Dan akupun masuk Islam.

Al Thufail berkata: “Aku tinggal beberapa lama di Mekkah untuk
mempelajari Islam dan aku selama itu aku menghapal beberapa ayat Al
Qur’an yang mudah bagiku. Begitu aku berniat kembali ke kampungku aku
berkata: “Ya Rasulullah, Aku adalah seseorang yang dipatuhi di keluargaku.
Saat ini aku mau kembali kepada mereka dan menjadi penyeru mereka
kepada Islam. Berdo’alah kepada Allah agar ia memberikan aku sebuah
tanda kekuasaan-Nya yang dapat menjadi penolongku dalam berdakwah
kepada mereka. Maka Rasul langsung berdo’a: “Allahumma ij’al lahu
ayatan (Ya Allah jadikanlah untuknya sebuah tanda kekuasaan).”
Aku pun mendatangi kaumku, sehingga jika aku tiba di sebuah tempat
yang tinggi di sekitar rumah mereka maka turunlah sebuah cahaya di
antara kedua mataku seolah sebuah lampu. Aku pun berdo’a: “Ya Allah,
jadikanlah ia bukan pada wajahku, sebab aku khawatir mereka menduga
bahwa ini adalah hukuman yang ditimpakan ke wajahku karena aku
meninggalkan agama mereka… maka cahaya tadi bergeser dan turun ke
pegangan cambukku. Maka para manusia yang ada saat itu mencoba untuk
melihat cahaya tadi yang berada  di cambukku seolah lampu yang
tergantung. Dan aku datang menghampiri mereka dari lembah. Begitu aku
turun ayah menghampiriku –Beliau saat itu sudah amat renta- Aku
berkata: “Kita sudah tidak berhubungan lagi. Aku bukan milikmu dan
engkau bukan milikku.” Ia bertanya: “Mengapa begitu, wahai anakku?”
Aku menjawab: “Aku telah masuk Islam dan mengikuti agama Muhammad
Saw” Ia berkata: “Duhai anakku, agamaku adalah agamamu.” Maka
akupun berkata: “Kalau begitu, mandilah dan bersihkanlah pakaianmu.
Lalu kemarilah agar aku mengajarkan apa yang pernah aku pelajari.” Lalu
Beliau mandi dan membersihkan pakaiannya, kemudian Beliau datang  menghampiriku sehingga aku paparkan Islam kepadanya dan iapun
memeluk Islam. Kemudian istriku datang dan aku berkata kepadanya:
““Kita sudah tidak berhubungan lagi. Aku bukan milikmu dan engkau
bukan milikku.”  Ia bertanyaL “Mengapa demikian? Demi ibu dan
bapakku.” Aku menjawab: “Islam telah memisahkan antara kita. Aku telah
masuk Islam dan mengikuti agama Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam Untuknya.” Ia berkata: “Kalau
begitu, agamaku adalah agamamu.” Aku berkata: “Bersucilah dengan air
Dzu Syara4!” Ia bertanya: “Demi ibu dan bapakku, apakah engkau tidak
khawatir terkena musibah dari Dzu Syara?!” Aku menjawab: “Celaka kamu
dan Dzu Syara… aku katakan kepadamu: pergilah dan mandilah di sana di
tempat yang jauh dari pandangan manusia. Aku jamin pasti batu yang tuli
itu tidak dapat melakukan apapun kepadamu.”
Iapun berangkat dan mandi. Kemudian ia datang lagi dan aku
paparkan Islam kepadanya sehingga iapun mau memeluknya. Kemudian
aku berdakwah kepada penduduk Daus namun mereka tidak menjawab
dengan segera ajakan ini kecuali Abu Hurairah dan Beliau adalah manusia
yang paling dulu masuk Islam dari mereka.”

Al Thufail berkata:“Aku mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam Untuknya di Mekkah dan aku
mengajak Abu Hurairah saat itu… Nabi Saw bertanya kepadaku: “Apa yang
ada di belakangmu wahai Thufail?” Aku menjawab: “Hati yang tertutup,
dan kekafiran yang dahsyat. Di daerah Daus kefasikan dan kemaksiatan
telah merajalela.” Lalu Rasulullah Saw berdiri, berwudhu lalu shalat dan ia
mengangkatkan tangannya ke langit. Abu Hurairah berkata saat itu:
“Ketika aku melihat Beliau melakukan hal itu aku khawatir Beliau
mendo’akan kaumku sehingga mereka dapat binasa…
Maka akupun berkata: “Ya kaumku….” Akan tetapi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam Untuknya
berdoa: “Ya Allah berilah petunjuk  bagi kaum Daus… Ya Allah berilah
petunjuk bagi kaum Daus… Ya Allah berilah petunjuk bagi kaum Daus.”
Lalu Beliau menoleh ke arag Thufail seraya bersabda: “Kembalilah ke
kaummu dan berlaku haluslah kepada mereka dan ajaklah mereka
memeluk Islam!”

Al Thufail berkata: Aku masih saja terus berdakwah di daerah daus
hingga Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam Untuknya berhijrah ke Madinah. Meletuslah perang
Badr,Uhud, dan Khandaq. Aku datang menghadap Nabi dengan membawa
80 kepala keluarga dari daerah Daus yang telah masuk Islam dan
menjalankan keislamannya dengan baik. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam Untuknya menjadi gembira
karenanya, dan Beliau membagikan kepada kami jatah ghanimah (harta rampasan perang) Khaibar5. Lalu kami berkata: “Ya Rasulullah, jadikanlah
kami pasukan tempur sisi kanan dalam setiap peperangan yang kau
lakukan. Dan jadikanlah semboyan kami: “Mabrur”
Al Thufail masih berkisah: “Aku  terus mendampingi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam Untuknya
hingga Beliau menaklukkan Mekkah. Akupun berkata: “Ya Rasulullah,
Kirimlah aku ke  Dzul Kafain  sebuah berhala milik ‘Amr bin Hamamah
sehingga aku dapat membakarnya… Rasulpun mengizinkan Thufail untuk
melakukan itu; dan ia berangkat menuju berhala itu dengan sebuah
pasukan yang terdiri dari para kaumnya.
Begitu ia sampai di sana dengan  tekad bulat untuk membakar berhala
itu. Rupanya banyak wanita, pria dan anak-anak yang menunggu
datangnya musibah bagi diri Thufail. Mereka juga menunggu datangnya
petir jika Thufail berani mendekat kepada Dzul Kafain. Akan tetapi Thufail
terus mendekat ke arah berhala  itu dengan disaksikan oleh para
penyembah berhala… ia menyalakan api amarah di hatinya… seraya
membacakan mantra:
Wahai Dzul Kafain aku bukanlah termasuk para penyembahmu
Kami lahir lebih dahulu daripada dirimu
Aku akan mengisi api dalam hatimu
Seiring api melahap berhala tersebut, maka terlahap juga kemusyrikan
yang ada di kabilah Daus. Seluruh kaumnya masuk ke dalam Islam dan
mereka melaksanakan keislamannya dengan baik.

Al Thufail bin ‘Amr Al Dausy setelah itu terus mendampingi Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam hingga Beliau kembali ke sisi Tuhannya.
Begitu kekhalifahan diserahkan kepada Abu Bakar As Shiddiq, Al
Thufail meletakkan diri, pedang dan anaknya untuk taat kepada khalifah
Rasulullah Saw.
Tatkala pecah peperangan terhadap kaum murtad, Al Thufail berangkat
dalam barisan terdepan kaum muslimin untuk memerangi Musailamah Al
Kadzab. Dan ia ditemani oleh anaknya yang bernama ‘Amr.
Saat dalam perjalanan menuju Al Yamamah, Thufail bermimpi dan ia
berkata kepada para sahabatnya: “Aku mendapatkan sebuah mimpi,
ta’birkanlah oleh kalian mimpi tersebut untukku!” Para sahabatnya
bertanya: “Apa mimpimu itu?” Ia menjawab: “Aku bermimpi bahwa
kepalaku dicukur, dan ada seekor burung keluar dari mulutku, dan ada
seorang wanita yang memasukkan aku ke dalam perutnya. Dan anakku
‘Amr mengejarku dengan cepat namun ada penghalang diantara kami.”
Para sahabatnya berkata: “Mungkin akan membawa kebaikan.” Thufail
                                                      
berkata: “Demi Allah aku telah mencoba mentakwilkannya: adapun
kepalaku yang tercukur itu berarti bahwa ia akan terpotong. Sedangkan
burung yang keluar dari mulutku maka itu adalah ruhku… Adapun wanita
yang memasukkan aku ke dalam perutnya adalah bumi dimana aku
dikuburkan… Aku berharap dapat terbunuh sebagai syahid…. Sedangkan
anakku yang mengejar diriku itu berarti bahwa ia juga mencari kesyahidan
seperti yang akan aku dapatkan –jika Allah mengizinkan- akan tetapi ia
akan mendapatkannya pada kesempatan selanjutnya.
Dalam peperangan Al Yamamah seorang sahabat agung yang bernama
Al Thufail bin ‘Amr Al Dausy tertimpa ujian yang begitu besar, sehingga ia
jatuh tersungkur sebagai seorang syahid di medan perang.
Sedangkan anaknya yang bernama ‘Amr masih terus berperang
sehingga sekujur tubuhnya penuh dengan luka dan telapak tangan
kanannya putus. Ia pun kembali ke Madinah dari Al Yamamah tanpa ayah
dan telapak tangannya.

Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, ‘Amr bin Thufail datang
menghadap. Saat itu Umar sedang mendapat makanan, dan banyak orang
yang berada di sekelilingnya. Umar  mengajak semua orang tadi untuk
menikmati makanannya. ‘Amr menolak undangan makan itu. Umar lalu
berkata kepadanya: “Apa yang terjadi denganmu… apakah engkau tidak
mau makan karena merasa malu karena tanganmu.” Ia menjawab: “Benar,
ya Amirul Mukminin.” Umar berkata: “Demi Allah, aku tidak akan
mencicipi makanan ini hingga ia tersentuh oleh tanganmu yang buntung
itu… Demi Allah tidak ada seorangpun di kaum ini yang sebagian anggota
Impian untuk mendapatkan syahadah (mati syahid) terus membayangi
‘Amr sejak ia berpisah dengan ayahnya. Begitu perang Yarmuk meletus,
‘Amr segera menyambutnya dengan orang-orang lain yang bersemangat. Ia
terus saja berperang sehingga ia  mendapatkan syahadah seperti yang
didapatkan ayahnya.

Semoga Allah merahmati Al Thufail bin ‘Amr Al Dausy; dia adalah
seorang syahid ayah dari seorang syahid.


Sumber : Kisah Heroik 65 Sahabat Rosulullah

No comments:

Post a Comment

Silakan Tuliskan Komentar Anda Tentang Blog Ini dan Juga Tentang Postingannya, Komentar dan Masukkan Anda Sangat Berarti Untuk Perkembangan Blog Ini

Beri Tahu Kami Jika Ada Link Download Yang Tidak Bekerja atau Tidak Bisa Dibuka
TERIMA KASIH...!!!