Akhwat (B) : emm... iya sih, ikhwan itu shalih lo
Akhwat (A) : Ehm,, masa iya sih, shalih gimana maksudnya ?
Akhwat (B) : ya shalih gitu, dia itu suka mengaji, hapal banyak hadits, dan dia juga suka mengingatkan aku kepada ibadah
Akhwat (A) : Oh suka mengaji ya,
ngaji nya udah sampai kepada surat al isro ayat 32, belum ?? ayat nya ini
" Walaa taqrobuzzinnaa inahu kaana faahisyatan wa saa'a sabiila "
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah sesuatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk "
Akhwat (B) : na'udzubillah.. jangan sampai deh, mudah mudahan dijauhkan dari hal itu
Akhwat (A) : (senyum..) katanya pengen dijauhkan tapi jalan kepada perzinahan malah ditempuh ?? hehe
Akhwat (B) : maksudnya ukht ??
Akhwat (A) : Iya, kan pengen jauh dari perzinahan, tpi ana pernah denger katanya anti pernah jalan bareng berdua, bahkan diantar sampai rumah, betul kan ??
Akhwat (B) : ehm,,, ehmm,, iya sih, tpi kami ga ngapa ngapain ko, cuma ngobrol ngobrol aja
Akhwat (A) : ingat ukhty, agama islam melarang wanita dan laki laki yang bukan mahram berdua duaan,
sabda Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam " laa yakhluwanna ahadukum biimroatin fainnasysyaithona tsalasahumaa "
Janganlah salah seorang diantara kamu berkhalwat dengan wanita, karena syetan yang menjadi ketiga nya "
atau hadits lain
" wa man kaan billahi wal yaumil akhiri falaa yakhluwanna biimroatin laisa ma'ahaa dzii mahromin minhaa fainna tsalasahumaa syaithon"
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah dia berkhalwat dengan wanita tanpa ada mahram wanita tersebut karena syetan menjadi orang ketiga diantara mereka "
Akhwat (B) : astaghfirullah..
Akhwat (A) : orang yang shalih sekalipun bisa syetan bujuk, rayu dengan rayuan syetan yang dahsyat, makanya kita perlu hati hati, jauhilah yang namanya pacaran
Akhwat (B) : tpi kita tidak pacaran ko ukht, yang cuma ingin saling mengenal satu sama lain, istilahnya ta'aruf gitu
Akhwat (A) : harus dibedakan loh yang namanya ta'aruf dengan pacaran, ta'aruf itu sudah ada tata cara nya dalam agama islam, biasanya ta'aruf dibarengi dengan mahrom nya, si laki laki datang ke rumah si wanita, atau ke tempat yang sudah disetujui, wanita itu pun dibarengi dengan mahramnya atau walinya, terus tidak dibiarkan si laki laki dan wanita ngobrol berduaan, si laki laki bertanya banyak hal kepada si wanita dari mulai kepribadiannya, yang menjadi dasar ketertarikannya dsb, dan begitupun si wanita, jika keduanya sudah sama sama cocok maka bisa dilanjutkan kepada yang lebih serius, yaitu khitbah. jika tidak ada kecocokan mereka bisa menghentikan sampai disini. dan ta'aruf itu tidak lama lama loh,
Akhwat (B) : ohh gitu ya ??
Akhwat (A) : kadang di zaman skarang ini banyak orang yang menjadikan kata ta'aruf untuk melegalkan pacaran mereka, padahal keduanya jelas sangat berbeda, ta'aruf sudah jelas tujuan nya, ada komitmen kepada jenjang yang lebih serius sedangkan pacaran belum jelas tujuannya.
Akhwat (B) : Ikhwan itu bilang jika ada jodoh, dia akan menikahiku 2 tahun lagi, dan aku percaya pada janjinya
Akhwat (A) : hah... 2 tahun lagi ?? kaya kredit motor aza hehe, dari omongan nya saja udah tidak ada komitmen gitu, emang selama 2 tahun kalian bisa jaga hati dan perasaan, bisa jaga pandangan ?? ingat loh yang dikatakan nabi kita
"“Telah ditentukan atas setiap anak Adam bagiannya dari perbuatan zina, ia pasti melakukannya. Zina kedua mata adalah dengan memandang, zina kedua telinga adalah dengan mendengarkan, zina lisan adalah dengan berbicara, zina kedua tangan adalah dengan menggenggam, dan zina kedua kaki adalah dengan melangkah, sedangkan hati berkeinginan dan berandai-andai, dan kemaluan mempraktekkan keinginan untuk berzina itu atau menolaknya”
jadi bukan tidak mungkin dalam waktu 2 tahun kalian melakukan zina, walau pun bukan zina yang sebenarnya, jadi tanya kepada ikhwan itu mau serius atau mau bermain main, jika serius segera minta datang ke rumah untuk bertemu wali anti dan mengkhitbah anti. jika tidak mau juga, ya udah tinggalin aza ikhwan seperti itu yang tidak mempunyai komitmen.
Akhwat (B) : tpi ikhwan itu baik, tidak ada yang sebaik dia, serajin dia dari ikhwan ikhwan yang ana kenal
Akhwat (A) : ukhty... ingat di dunia ini masih banyak ikhwan yang lebih baik dari dia, yang lebih shalih dari dia, yang lebih bisa menjaga pandangannya dari dia. Jika anti menginginkan ikhwan yang shalih, maka kita harus shalihah dulu, karena laki laki yang shalih untuk wanita yang shalihah, yuk mendingan kita belajar menshalihahkan diri kita dulu dari pada mikirin ikhwan yang belum jelas itu jodoh kita atau bukan, kalau jodoh insya Allah suatu saat akan dipertemukan, caranya itu Allah yang mengatur.
Akhwat (B) : iya ukhty, syukron atas nasihatnya ya :)
Akhwat (A) : 'afwan ukhty, kita kan sesama saudari semuslim harus saling mengingatkan, mendingan kita untuk sekarang menjadi jomblo dulu, yang jomblo sampai halal, kita berusaha jauhi yang namanya pacaran, udah ada larangannya di agama itu, yuk kita menunggu pangeran yang akan datang ke rumah kita untuk menjemput kita.. hehe...
Akhwat (B) : hahah... pangeran...., pangeran kodok kali (memeluk saudarinya)
kembali
No comments:
Post a Comment
Silakan Tuliskan Komentar Anda Tentang Blog Ini dan Juga Tentang Postingannya, Komentar dan Masukkan Anda Sangat Berarti Untuk Perkembangan Blog Ini
Beri Tahu Kami Jika Ada Link Download Yang Tidak Bekerja atau Tidak Bisa Dibuka
TERIMA KASIH...!!!