اَلسَّلَامُ عَلَيْكُم بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
LCD Text Generator at TextSpace.net
LCD Text Generator at TextSpace.net
small rss seocips Murottal Qur'an
Sambil dengerin ngaji yuukk, baca postingannya, klik tombol play nya !!!

Saturday, March 19, 2016

Kehati hatian Rosulullah Shllallahu 'alaihi wasallam

Kehati hatian Rosulullah Shllallahu 'alaihi wasallam

Suatu malam Rasulullah tidak bisa tidur dan membolak-balik tubunya diatas ranjang penuh
gelisah. Sang istri bertanya, “Wahai Rasulullah! Engkau tidak tidur semalaman?”
Rasulullah menjawab, “Aku menemukan satu buah kurma dijalan, lalu aku pungut buah itu dan
aku makan daripada nanti busuk dan terbuang sia-sia. Namun kini aku merasa gelisah, karena
siapa tahu kalau buah kurma yang kumakan termasuk harta sedekah.” (Hikayat-i-Sahabah,
Zakaria)




 Bagaimana Nabi Memotong Lidah Tukang Fitnah 

Perang Hunain sedang berkecamuk. Suku Hawazin dan Quraisy yang dipimpin oleh Alabak
mengangkat senjata melawan Rasulullah dan kedua pasukan bertempur di medan Hunain, sekitar
tiga mil dari Mekah.
Pertempuran sengitpun berkecamuk. Balatentara muslim mulai terdesak oleh pasukan musuh.
Tetapi keberanian dan kegagahan Rasulullah yang maju ke tengah-tengah medan perang mampu
menyelamatkan situasi. Pasukan musuh sama sekali bisa dipukul mundur. Harta rampasan
perang yang melimpah jatuh ketangan pasukan yang menang.
Seperti biasanya, Rasulullah membagi-bagikan empat  perlima dari harta rampasan perang itu
kepada orang-orang yang benar-benar ikut dalam perang. Sedangkan Rasulullah sendiri
mendapatkan bagian seperlima dan beliau membagi-bagikannya kepada anggota keluarga yang
dikehendakinya.
Diantara penerima bagian rampasan perang itu adalah Abbas, seorang penyair dan baru saja
masuk Islam. Dia merasa tidak puas dengan bagiannya dan mengumpat-umpat Rasulullah
dengan syair-syair yang menjijikan. Rasulullah mendengar omongannya dan dengan tersenyum
beliau berkata, “Bawa orang itu dari sini dan potong saja lidahnya!”
Umar yang marah melihat kelakuannya hampir saja melaksanakan perintah Rasulullah; tetapi Ali
tiba-tiba campur tangan dan menyeret si pesakitan yang gemeteran itu ke lapangan umum di
mana binatang ternak hasil rampasan dikumpulkan. Ali berkata, “Ambilah sebanyak yang kamu
suka!”
“Apa?” Tanya Abbas tak percaya. “Beginikah cara Nabi memotong lidahku? Demi Allah, aku
tidak mau mengambil sedikitpun, “kata Abbas lagi-sembari menahan malu.
Sejak saat itu Abbas tidak pernah menyusun bait-bait syair kecuali yang berisi pujian terhadap
Rasulullah. 

kembali ke awal

No comments:

Post a Comment

Silakan Tuliskan Komentar Anda Tentang Blog Ini dan Juga Tentang Postingannya, Komentar dan Masukkan Anda Sangat Berarti Untuk Perkembangan Blog Ini

Beri Tahu Kami Jika Ada Link Download Yang Tidak Bekerja atau Tidak Bisa Dibuka
TERIMA KASIH...!!!