اَلسَّلَامُ عَلَيْكُم بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
LCD Text Generator at TextSpace.net
LCD Text Generator at TextSpace.net
small rss seocips Murottal Qur'an
Sambil dengerin ngaji yuukk, baca postingannya, klik tombol play nya !!!

Thursday, March 24, 2016

An Nu’man bin Muqarrin Al Muzani

“Iman Memiliki Rumah, Kemunafikan juga Memiliki Rumah.
Sedangkang Rumah Bani Muqarrin termasuk Salah Satu Rumah
Iman” (Abdullah bin Mas’ud)


Kabilah Muzainah membuat perumahan bagi penduduknya berdekatan
dengan kota Yatsrib yang berada pada tepi jalan yang melintas antara
Madinah dan Mekkah.
Saat Rasul Shallallahu 'alaih wasallam berhijrah ke Madinah, kabar tentang Beliau sampai ke
perkampungan Muzainah lewat orang yang lalu-lalang di sana. Tidak ada
satu kabar pun tentang Beliau yang sampai kepada mereka, kecuali kabar
yang baik saja.
Pada suatu petang, pemimpin kabilah ini yang bernama An Nu’man bin Muqarrin Al Muzani sedang duduk bersama para sahabat dan para
pembesar kabilahnya. Ia berkata kepada mereka:
“Wahai kaumku, tidak ada yang kita ketahui tentang Muhammad
kecuali kebaikan saja. Tiada yang kita dengarkan tentangnya selain kasih
sayang, kebaikan dan keadilan.  Mengapa kita masih berleha-leha, sedang
banyak manusia yang bersegera untuk menjumpainya?!”
Kemudian ia meneruskan:
“Aku telah berniat akan mendatanginya esok hari. Siapa yang ingin
berangkat bersamaku, maka bersiaplah!”
Apa yang diucapkan Nu’man begitu membekas pada diri kaumnya.
Pada pagi harinya, ia menjumpai sahabatnya yang berjumlah 10 orang,
400 orang penunggang kuda dari suku Muzainah yang telah siap untuk
berangkat bersamanya ke Yatsrib demi menjumpai Nabi Shallallahu 'alaih wasallam dan
menyatakan diri masuk ke dalam agama Allah.
Namun An Nu’man merasa malu untuk membawa rombongan yang
begitu banyak datang menghadap Rasulullah Shallallahu 'alaih wasallam tanpa membawa apa-apa
untuk Beliau dan kaum muslimin sebagai oleh-oleh.
Akan tetapi kemarau yang panjang yang terjadi di daerah Muzainah
telah menyebabkan tidak ada hasil ternak dan sawah yang tersisa dan dapat
dibawa sebagai hadiah.
Maka An Nu’man bersama para sahabatnya mulai mengumpulkan apa
saja yang ada di rumah mereka. Akhirnya mereka mengumpulkan apa
yang tersisa dari apa yang mereka miliki. Mereka mengumpulkannya di
hadapan An Nu’man. Lalu ia membawanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaih wasallam, dan ia mengumumkan bahwa dirinya dan rombongannya menyatakan masuk ke
dalam Islam dihadapan Rasul. 
Kota Yatsrib menjadi gempar dari ujung kota ke ujung lainnya karena
merasa bahagia dengan Islamnya An Nu’man bin Muqarrin dan para
sahabatnya. Karena tidak ada satu  rumahpun dari rumah-rumah bangsa
Arab yang telah masuk Islam 10 anggotanya yang semuanya adalah
saudara kandung berasal dari 1 bapak dan mereka membawa 400
penunggang kuda bersama mereka.
Rasul Shallallahu 'alaih wasallam amat senang dengan masuknya An Nu’man ke dalam agama
Islam. Allah pun menerima pemberian Nu’man dan menurunkan sebuah
ayat yang berbunyi: 

“Dan di antara orang-orang Badui itu, ada orang yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang
dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan mendekatkannya
kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh do'a Rasul.
Ketahuilah sesungguhnya nafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka
untuk mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan
memasukkan mereka ke dalam rahmat (surga)-Nya; sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”  (QS. At-Taubah [9]
:99)

Nu’man bin Muqarrin bergabung di bawah panji Rasulullah Shallallahu 'alaih wasallam, dan
ia mengikuti semua peperangan yang Rasul lakukan tanpa pernah
terlewatkan satu pun juga.
Saat kekhalifahan dipimpin oleh Abu Bakar As Shiddiq, Nu’man dan
kaumnya dari Bani Muzainah mendukung Abu Bakar sepenuhnya dan itu
berdampak penting untuk menumpas para manusia yang kembali murtad. 

Saat kekhalifahan berpindah kepada Umar Al Faruq, Nu’man bin
Muqarrin memiliki posisi yang senantiasa di ingat oleh sejarah dengan
pujian dan sanjungan. 


Sebelum terjadinya perang Al Qadisiyah65, Sa’d bin Abi Waqash sebagai
panglima pasukan muslimin mengirimkan sebuah utusan kepada Kisra
Yazdajurd yang dipimpin oleh An Nu’man bin Muqarrin agar Kisra mau
masuk ke dalam Islam.
Saat rombongan ini tiba di ibu kota Kisra yang bernama Al Mada’in66,
mereka meminta izin agar dibolehkan masuk dan mereka pun
mendapatkan izin tersebut. Kemudian Kisra memanggil seorang
penterjemah dan berkata kepadanya: “Tanyakan kepada mereka, Apa yang
membuat kalian datang ke daerah kami dan hendak memerangi kami?!
Mungkin kalian ingin menguasai kami, dan berani menyerang kami karena
kami tidak pernah memperhitungkan kekuatan kalian. Sehingga kami tidak
berkeinginan untuk mengalahkan dan menundukkan kalian.”
Maka Nu’man bin Muqarrin menoleh kepada rekan-rekannya dan
berkata: “Jika kalian memperbolehkan, aku akan menjawabnya. Jika ada di
antara kalian yang mau menjawabnya, maka akan aku persilahkan.” Para
rekannya berkata: “Engkau saja yang berbicara!”
Kemudian rekan-rekannya melihat ke arah Kisra lalu berkata: “Orang
ini yang akan menjadi juru bicara kami, maka dengarkanlah apa yang akan
ia katakan!”
Maka Nu’man memulai pembicaraannya dengan memuji Allah Subhanu wata'ala,
membaca shalawat atas Nabi-Nya lalu ia berkata: “Allah Subhanu wata'ala telah
memberikan rahmatnya kepada kami sehingga Ia mengutus seorang Rasul
untuk menunjukkan kepada kami kebenaran dan kami diperintahkan
untuk melakukan kebenaran. Rasul juga mengajarkan kepada kami tentang
keburukan dan Beliau melarang kami untuk melakukannya.
Rasul menjanjikan kepada kami –Jika kami menyukai apa yang ia
dakwahkan- bahwa Allah Subhanu wata'ala akan memberikan kepada kami kebaikan
dunia dan akhirat.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, sehingga Allah menggantikan
untuk kami kesempitan menjadi keluasan. Kehinaan menjadi kemuliaan.
Permusuhan menjadi persaudaraan dan kasih-sayang.
Rasul memerintahkan kami untuk mengajak manusia mendapatkan
kebaikan bagi diri mereka, dan kami diperintahkan untuk memulai dari
orang-orang terdekat terlebih dahulu.
Kami sekarang mengajakmu untuk masuk ke dalam agama kami.
Dialah agama yang memperbaiki apa yang telah baik dan menyeru untuk
melakukan kebaikan. Ia juga merupakan agama yang menganggap buruk
apa yang telah buruk dan melarang untuk melakukannya.
                                                      
65
 Al Qadisiyah adalah sebuah tempat di Iraq sebelah barat kota An Najf dimana terjadi pada
tempat ini sebuah peperangan besar yang dikenal dengan perang Al Qadisiyah.
66
 Al Mada’in adalah sebuah kota tua yang berada di Iraq 


Agama ini akan membuat orang yang memeluknya berpindah dari
kegelapan kekufuran menuju cahaya iman dan keadilan.
Jika kalian menerima ajakan kami untuk masuk ke dalam Islam, maka
kami akan meninggalkan Kitabullah kepada kalian dan kami akan tegakkan
kehidupan kalian berdasarkan kitab tersebut, supaya kalian dapat
menetapkan hukum dengannya, dan kami pun akan kembali ke daerah
kami dan membiarkan kalian tanpa perlu diganggu.
Jika kalian tidak mau masuk ke dalam Islam, kami akan mengambil
jizyah (upeti) dari kalian dan kami akan memberikan perlindungan untuk
kalian. Jika kalian tidak mau membayar jizyah, maka kami akan
memerangi kalian.”
Maka meledaklah amarah Yazdajurd begitu mendengar kalimat tadi. Ia
lalu berkata: “Aku belum pernah tahu adanya sebuah ummat di muka bumi
ini yang lebih celaka dari kalian, lebih sedikit jumlahnya, amat tercerai-
berai, dan paling buruk kondisinya. Kami telah mempercayai urusan
penanganan kalian kepada para gubernur daerah agar kalian mau tunduk
dan taat kepadaku.”
Kemudian ia berkata dengan tenang:
“Jika kebutuhan hidup yang telah membuat kalian datang ke tempat
kami ini, maka kami akan memerintahkan untuk menyiapkan pasokan
makanan sehingga daerah kalian tidak kelaparan. Kami juga akan
mengirimkan pakaian bagus untuk para pembesar dan pemuka kaum
kalian. Dan kami akan menunjuk salah seorang di antara kami untuk
menjadi raja yang dapat melindungi kalian.”
Salah seorang utusan kaum muslimin menjawab dengan nada emosi. Ia
berkata: “Kalau saja para utusan dijamin tidak akan dibunuh, pasti aku
akan membunuhmu! Bangunlah kalian karena aku tidak membutuhkan
apapun dan beritahukanlah kepada panglima kalian bahwa aku diutus
kepadanya (Rustum)67 sehingga aku akan menguburkannya dan
menguburkan kalian semua dalam parit Al Qadisiyah.”
Kemudian Yazdajurd memerintahkan untuk dibawakan kantong pasir
dan ia berkata kepada para pembantunya: “Bawalah kantong pasir ini di
atas kepala mereka semua. Giringlah ia di depan kalian sehingga orang-
orang menyaksikan sehingga ia keluar dari gerbang ibu kota ini.”
Maka para pembantu Yazdajurd bertanya kepada para utusan muslimin
ini: “Siapakah pemimpin kalian?” Maka ‘Ashim bin Umar segera
menjawab: “Akulah pemimpin mereka!”
Maka para pembantu raja tadi menaruh kantong pasir di atas kepala
‘Ashim sehingga ia keluar dari kota Al Mada’in. Kemudian para pembantu
raja membawa ‘Ashim menuju untanya dan mereka juga membawanya
untuk kembali ke Sa’d bin Abi Waqash. Sa’d memberitahukan ‘Ashim
                                                      
67
 Rustum adalah panglima pasukan Persia 


bahwa Allah akan menundukan negeri Persia bagi kaum Muslimin, dan
debu tanah mereka akan membuat mereka tunduk.
Kemudian terjadilah peperangan Al  Qadisiyah. Dan parit-parit di Al
Qadisiyah penuh dengan ribuan bangkai korban. Akan tetapi bangkai-
bangkai ini bukan berasal dari pasukan kaum muslimin, akan tetapi
mereka adalah para pasukan Kisra.

Persia tidak menerima kekalahan mereka di Al Qadisiyah. Maka mereka
mengumpulkan kekuatan dan menyiapkan pasukan. Sehingga jumlah
pasukan tersebut mencapai bilangan 150 ribu orang para pejuang yang
gagah berani.
Sat Umar Al Faruq mendengar berita pasukan musuh yang begitu
banyak, ia berniat untuk turun menghadapi bahaya besar ini. Akan tetapi
para pemuka kaum muslimin saat itu menolaknya untuk melakukan hal
itu. Mereka berpendapat hendaknya Umar mengirimkan seorang panglima
yang ia percaya untuk menyelesaikan permasalahan besar ini.
Umar lalu berkata: “Tunjukkanlah kepadaku seseorang yang dapat aku
tunjuk menjadi panglima dalam perang ini!”
Mereka menjawab: “Engkau lebih tahu tentang tentaramu sendiri, ya
Amirul Mukminin!”
Ia berkata: “Demi Allah, aku akan menunjuk seorang panglima dari
pasukan muslimin yaitu seseorang –yang jika kedua pasukan sudah
bertemu –ia akan menjadi orang yang lebih cepat dari ujung anak panah,
dialah Nu’man bin Muqarrin Al Muzani!” Mereka menjawab: “Ya, dia
memang pantas!”
Umar lalu mengirimkan surat kepadanya yang berbunyi: “Dari hamba
Allah Umar bin Khattab kepada Nu’man bin Muqarrin.
Amma Ba’du, Aku mendapat kabar bahwa ada pasukan bangsa asing
yang telah dikumpulkan untuk menghadapi kalian yang kini berada di kota
Nahawand. Jika suratku ini telah sampai di tanganmu, maka
berangkatlahdengan perintah, pertolongan Allah bagi kaum muslimin yang
menyertaimu. Dan jangan tenpatkan mereka di tanah yang tidak rata,
karena itu akan menyulitkan mereka. Sebab seorang muslim lebih aku
cintai dari pada 100 ribu dinar. Wassalamu alaika.

Nu’man berangkat bersama pasukannya untuk berhadapan dengan
musuh. Ia mengutus beberapa orang penunggang kuda di depannya untuk
membuka jalan. Saat para penunggang kuda ini mendekat ke kota
Nahawand, maka kuda-kuda mereka berhenti. Lalu mereka menyentak
kuda mereka untuk berlari, namun kuda-kuda tadi tetap saja diam di 

tempatnya. Maka mereka pun turun dari punggung kuda untuk
mengetahui apa yang telah terjadi. Rupanya mereka mendapati pada kaki-
kaki kuda terdapat serpisan besi yang menyerupai ujung paku. Mereka lalu
melemparkan pandangan ke tanah dan ternyata rupanya Persia telah
menabarkan duri besi pada jalan yang menuju kota Nahawand; itu mereka
gunakan untuk melukai para penunggang kuda dan pasukan berjalan
(infantry) untuk menghalang mereka tiba di Nahawand.

Para penunggang kuda lalu memberitahukan Nu’man apa yang telah
mereka lihat. Mereka meminta Nu’man untuk berpendapat dalam masalah
ini. Maka Nu’man memerintahkan mereka untuk tetap berada di tempat
mereka. Serta agar mereka menyalakan api pada malam hari agar pihak
musuh melihat mereka. Pada saat itu mereka harus berpura-pura takut
dihadapan musuh, dan merasa takut kalah agar para musuh mau mengejar
mereka dan menyingkirkan duri besi yang telah mereka tanam di jalanan.
Dan tak-tik ini ternyata dapat memperdaya bangsa Persia. Begitu
mereka melihat pasukan muslimin seperti ketakutan dihadapan mereka,
maka mereka mengirimkan beberapa tentara mereka untuk membersihkan
jalan. Maka pasukan muslimin dapat menyerang mereka dan menguasai
jalan tersebut.
Nu’man bin Muqarrin berkemah di  pinggiran kota Nahawand dan ia
bertekad untuk membuat serangan yang mengejutkan bagi musuhnya. Ia
berkata kepada pasukannya: “Aku akan bertakbir sebanyak 3 kali. Jika aku
bertakbir pada kali pertama, maka yang belum siap, bersiaplah! Jika aku
bertakbir untuk yang kedua kali, maka masing-masing harus menyiapkan
senjatanya.Jika aku bertakbir untuk yang ketiga kali, itu berarti aku mulai
menyerang musuh-musuh Allah, dan kalian harus mengikutiku!”

Nu’man bin Muqarrin meneriakkan ketiga takbirnya. Ia merangsek ke
barisan musuh seolah ia seekor singa yang menerkam. Di belakangnya,
pasukan muslimin mengalir bagaikan air. Maka terjadilah antara dua belah
pihak sebuah peperangan yang begitu sengit dan jarang terjadi sepanjang
sejarah.
Pasukan Persia amat terpecah dengan barisan yang tanpa komando lagi.
Korban dari pihak Persia memenuhi semua daratan dan pegunungan.
Darah mereka membasahi semua jalan dan gang. Kuda Nu’man tergelincir
oleh darah sehingga ia tewas. Nu’man terluka serius karenanya.
Saudaranya segera merebut panji dari tangannya kemudian menutup
jasadnya dengan selendang yang ia bawa. Saudaranya tadi
menyembunyikan berita kematian Nu’man kepada pasukan muslimin. 

Begitu kemenangan besar telah diraih oleh pihak muslimin yang
mereka namakan dengan ‘Penaklukan Terbesar.’ Maka para tentara kaum
muslimin menanyakan panglima mereka yang gagah berani, Nu’man bin
Muqarrin.
Maka saudara Nu’man mengangkat selendang yang menutupi jasadnya
seraya berkata: 
“Inilah panglima kalian. Allah telah membuat hatinya tenang dengan
penaklukan ini, dan menutup usianya dengan syahadah.


Sumber : Kisah Heroik 65 Orang Sahabat Rosulullah

No comments:

Post a Comment

Silakan Tuliskan Komentar Anda Tentang Blog Ini dan Juga Tentang Postingannya, Komentar dan Masukkan Anda Sangat Berarti Untuk Perkembangan Blog Ini

Beri Tahu Kami Jika Ada Link Download Yang Tidak Bekerja atau Tidak Bisa Dibuka
TERIMA KASIH...!!!